Ruang Tamu Zawiyah

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ruang ini diperuntukkan bagi para pengunjung sebagai media informasi berbagai hal tentang Tarekat Tijaniyah Garut Jawa Barat yang kini dipimpin oleh Muqaddam Dr. KH. Ikyan Badruzzaman. Para pengunjung yang ingin memberikan komentar, bertanya, sumbang saran dan berbagi informasi tentang Tarekat Tijaniyah di Indonesia, dipersilahkan menuliskannya di ruang ini.

Dari Zawiyah Tarekat Tijaniyah, Samarang Garut – Jawa Barat disampaikan salam damai dunia dan akhirat kepada seluruh ikhwan Tarekat Tijani dan Kaum Muslimin dimana saja berada, semoga dunia ini semakin damai dan adil, Indonesia semakin sejahtera, tentram dan jaya, umat Islam semakin menjadi rahmat bagi negeri ini dan hati-hati kita semoga menjadi sejuk dan damai oleh taqarrub kita kepada Allah SWT. Amin.

Wassalam,
Zawiyah Garut, Indonesia
Moeflich Hasbullah

107 Tanggapan

  1. Assalaamu’alaikum…………………Saya tertarik sekali dengan tarikat tijaniyyah, saya pernah dengar dari teman-teman bahwa tarikat tijaniyyah banyak penganutnya dan tersebar di dunia ini. Yang ingin saya tannyakan adalah bagaimana saya bisamasuk untuk di bai’at menjadi penganut tarikat tijaniyyah,dan saya pernah dengar di daerah Temanggung ada juga mursyidnya yang bernama Ki Abi Mansyur, apakah ini benar?
    Wassalaamualaikum…………

    wongbodo

    • Kepada YTH: KH. Ikyan Badruzzaman
      Assalamu’alaikum wr.wb.
      Saya mahasiswa pasca sarjana UIN Sunan Kalijaga,mohon informasi tentang disertasi antum tentang Tarekat Tijaniyah dalam kitab Jawahir Ma’ani. Tentang metode dan pendekatannya, karena dalam hal ini kami juga ingin menkaji hal tersebut dalam kitab yang sama, agar penelitian yang akan kami lakukan memiliki kekhasan dan kareteristik yang berbeda dengan penelitian antum sebelumnya,memohon dengan hormat untuk memberikan abstraksi sekilas.
      Sebelumnya mohon maaf, untuk melacak disertasi antum ke Jakarta kami memiliki keterbatasan finansial, mendahului kesudian antum kami ucapkan terima kasi, jazakumullah khoiro jaza’

    • Assalaamu’alaikum.. Alhamdulillah saya bisa berkenalan di ruang tarekat tijani, pertama mohon izin untk mecopy ilmunya dasar2 tarekat ini. Hatur nuhun Jazakumulloh khairon katsiro.Salam kenal Kang MH.
      Wassalaamualaikum……

  2. Seneng sekali berjumpa dengan site khusus tijany. semoga saya dpt mengambil manffat dari sini. Salam ta’zhim saya kepada pengelola.

  3. Wa’alaikum salam.
    Buat Mas Mustafid, benar pngikut Tarekat Tijaniyah tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Caranya masuk ya gampang saja. Coba, telusuri info ttg Ki Abi Mansyur tersebut. Anda tinggal datang menemui beliau dan ingin gabung menjadi murid pengamal Tijani. Mereka akan menerima Anda dengan senang hati.

    Salam damai dunia dan akhirat!
    Pengelola,
    MH

  4. Terima kasih buat Kang Yunus. Iya, mohon dukungannya, semoga situs ini memberikan manfaat kepada khalayak umat Islam Indonesia, terutama agar mereka dapat mengenal tarekat tijaniyah dengan baik..

    Salam dunia wal akhirah,
    Pengelola

  5. assalamualaikum

    Mohon bantuannya tentang alamat zawiyah-zawiyah di indonesia dengan nama-nama para muqaddamnya. Sayyidi Ahmad Darwish ingin mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat ini.

  6. Wa’alaikum salam,
    Terima kasih atas kunjungannya. Insya Allah, berita baik ini akan disampaikan kepada Syekh Zawiyah Kami. Kami akan membicarakannya ttg alamat2 zawiyah yang ada di Indonesia. Alamat zawiyah ini sendiri adalah di Pesantren Al-Falah Biru, Samarang, Garut. Kontak Person sementara bisa menghubungi Moeflich Hasbullah, 08122025690.

    Salam,
    MH

  7. Assalamualaikum.buat para ikhwan sayid pgen mnta tlong.pertemukan aku atau brikan nmr hp aku kpd akhwat tijany atau permpuan guru skolahan atw yg lain nya sayid ingn menikah,serius .umur sy 24thn wiraswasta.tnggal di bogor dkat habib lukman.nmr hp saya 085925147471

  8. assalamu ‘alaikum w. wb.
    alhamdulillah saya baru menemukan website yang lebih lengkap mengenai tijaniyyah. saya mohon ijin untuk menampilkan beberapa artikel di web ini, untuk ditampilkan dalam blog saya.apabila diizinkan mohon kirimkan email ke alamat email saya. karena artikel masalah thoriqoh tijaniyyah di internet masih banyak yang berkonotasi negatif. sehingga perlu banyak web yang menampilkan jati diri thoriqoh tijaniyyah yang sebenarnya.sebelumnya terima kasih.
    wassalam

  9. Wa’alaikum salam Wr. Wb.
    Buat Sayid yang sedang membutuhkan jodoh, kami dari ikhwan Zawiyah Tijani Garut menyambut silaturahmi ini. Kami sudah menyampaikan hasrat ini kepada Syekh Zawiyah Tijaniyah Garut, Dr. KH. Ikyan Badruzzaman dan ada samabutan baik (lampu hijau) dari beliau. Mudah2an Sayid menemukan jodohnya yg tepat. Silahkan Anda langsung kontak saja dengan Syekh Ikyan di 08122398184.

    Wassalam,
    Pengelola,
    MH

  10. Buat Kang Fazal,
    Terima kasih atas niat baik Anda. Sungguh sebuah kemuliaan bagi Thariqah Tijaniyah bermaksud seperti itu. Silahkan mengambil (mengkopi) nya. Anda tinggal sebutkan saja sumbernya dari situs ini dan jangan lupa blog ini di link ke blog Anda. Terima kasih.

    Salam Tijaniyah,
    MH

  11. ass.kum wr.wb

    Saya mohon petunjuk , alamat zawiyah atau muqodam tarekat tijani di jakarta dan syarat teknis untuk masuk tarekat tijani.

    terimakasih

  12. Pusat Tarekat Tijaniyah di Jawa Barat adalah di Garut, yang berkembang dari Cirebon ke wilayah Priangan timur (Tasik, Ciamis, Garut dan CImahi). Di wilayah Jakarta, kami moderator web ini, maaf kurang tahu. Masuk Tarekat tidak ada persyaratan, yang ada kesungguhan saja melaksanakan ajaran Tijani. Silahkan datangi tempat kegiatan tarekatnya dan temui mursyidnya.

    Moderator

  13. asalamualaikum saya yocki ikhwant torekat tijani cimahi

  14. Ass…Wr….Wb..
    Punten. Kenalkeun wasta abdi Gin Gin Ginawan bin Dewi Suprih binti Epon Jubaedah binti Umi Marhamah binti K.H. Faqih bin K.H. Adzai. Umi Marhamah rakana paling sepuh Aki Syaikhuna Badruzzaman RA. Abdi bumina di Parigilame Ciwaruga Bandung. Ayeuna abdi damel di Tuban JATIM. Abdi salah sahiji Pra-Ikwan Tarekat Tijani pimpinan Sidi Syaikh Ahmad Musyaffa (Gus Mama) RA Ponpes An Nidhomaniyyah di Tuban cabang ti Tarekat Tijani Ponpes Sarang Jateng pimpinan Sidi Syaikh Abdurrozaq bin K.H. Imam Kholil RA. Ya Dr. KH. Ikyan Badruzzaman RA. Ieu abdi incu mama. Abdi hoyong kenging palajaran ti mama sareng hoyong ngarakeutkeun hubungan duduluran. Nuhun sateuacanna. Wassalam.

  15. Salaam

    This mesage is most urgent
    My name is Mavoungou Jean-Michel aka Muhammad Isa

    I am the Personal Secretary and Overseas Representative of the Sheikh El Hadj el Mishry, from Mauritania, Muqqadim of the Sheikh Ibrahim Niass from Kaolack, Senegal, from the Tijani Community of Matamoulana,

    The Sheikh wishes to send you his salaams and is planning a visit from Mauritania to the Island of Java to meet with the Tijani brothers and sisters there. The Sheikh is a well known ‘aalim and Haafidh Specialist of Haadith and a great ‘aarif biLlahi.

    I have been entrusted to prepare his ziyyara to your august community and would like, therefore, to establish contact as soon as possible with the Heads of the Tijani community in Java and possibly elsewhere on other islands or main land Indonesia

    I would respectfully ask you to respond asap and would very much value your cooperaion to prepare this historic visit….as the Sheikh is accustomed to visiting brothers and sisters throughout the world.

    You cas get in touch with me over the telephone, in Geneva, Switzerland or of course via email at the following addresses:
    jmavoungou@africanunion.ch
    isa786@hotmail.com
    isa786@romandie.com
    isa786@consultant.com
    jmmavongou@yahoo.fr

    I look forward to establish contact as soon as possible in order to start planning ahead and prepare the visit as efficiently as possible
    I am a Diplomat at the Permanent Delegation of the African Union in Geneva and am at your disposal for any information you might have about the Sheikh and our community

    Wassalaam
    Muhammad Isa Mavoungou
    Geneva, Switzerland

  16. assalamualaikum
    adakah zawiyah attijaniyah di daerah sumatera tepatnta d palembang?wasalam

  17. apakah ada zawiyah attijaniyah di daerah palembang ?

  18. Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    saya murid Syaikh Misbahul Anam, M.T. Muqaddam Zawiyah Tijaniyah Ciputat, Jakarta. Dengan Alamat PP Al Umm, Jl. Jamblang No.30 Cempaka Putih, Ciputat 15412. Telp 021-7491113.

    Salam Kenal aja buat semua, salam khusus buat keluarga Syaikh Badruzzaman. Semoga, syekh dan ikhwan semua sehat.

  19. Oh, iya….. Mohon maaf, saya minta izin untuk me repro semua tulisan Syaikh Ikyan Badruzzaman di manapun yg berhubungan dengan Tijaniyyah. mohon izinnya….

  20. Silahkan, jangan lupa menyebutkan penulisnya dan sumbernya di blog ini.

    Salam,
    MH

  21. wahh.. keren eung web nya, kang kapan kita ketemu? sono.

  22. kenapa mukaddam dari cmahi,beraggapan tijani garut tidak sejalan (beda paham) masalah sanad sahihhya?

  23. i will like to know more about shehu Abdullahi Ahmadu Maikano of Ghana

  24. Ah Muad mah ketinggalan ………..

  25. Salam alykum

    Buat Mang Ayi Ciparay…mohon dijelaskan maksud dari masalah beda paham antara muqaddam cimahi dan tijani garut…

    hatur nuhun

    Salam Alykum

  26. Alhamdulillah, forum interaksi ikhwan tijani telah dirilis, semoga dapat memperkaya khasanah dan wawasan tijaniyah didunia cyber. Ditunggu kontribusinya di http://forum.at-tijani.com

    Syukron jaziilan,
    Tieb_ms

    Nb:
    Buat zawiyah tijani garut ditunggu kontribusinya untuk mengisi topik dizawiyah garut yang ada diforum kami.

  27. Assalammu a’laikum

    saya salut terhadap perjuangan Syeikhuna Badruzzaman menyebar kan toriqah tijaniyah
    beliau sebelum masuk tariqah ini adalah sosok alim ulama yg sangat kritis terhadap ajaran ini
    Beliau sering bertemu dan berdialog adu argumentasi dengan syeikh Maulana Usman Dhomiri
    beliau mengajukan beberapa pertanyaan kepada syeikh Maulana Usman domiri r a dan dengan mudah di jawab nya
    cuma beliau tidak sanggup menjawab satu pertanyaan yg dilontarkan oleh syeikh maulana Usman Dhomiri r a
    karena tidak bisa menjawab pertanyaan ini beliau disuruh menemui Syeikh Ali toyib r a yg berada di kota mekah
    karna rasa haus terhadap ilmu dan rasa penasaran ingin mengetahui yg begitu mendalam terhadap ajaran ini maka belaiu pun berangkat ke kota mekah untuk bertemu dengan syeikh Ali Toyib r a bukan mendapatkan jawaban malah beliau mendapatkan ilmu tentang tariqah ini
    Syeikhuna Badruzzaman akhirnya masuk tariqah ini
    dan di angkat menjadi Kalifah dengan tugas yg sangat berat dari Syeikh Ali toyib r a
    “Tugasmu adalah Membesarkan Tariqah ini karna kamu adalah Ulama yg kritis terhadap ajaran ini”
    demikian sedikit cerita yg pernah saya dengarkan dari guru saya

    Wasalam
    TONIBO
    Toriqah Tijaniyah Bogor

  28. Assalaamu’alaikum Wr Wb
    Buat moderator situs ini dan ikhwan semua, saya mohon bantuannya untuk menjelaskan kesalah satu pengelola blog yang memfatwakan bahwa tarekat Tijani ini sesat karena kapasitas ilmu saya tentang tarekat Tijani yang masih minim. alamat blognya : http://www.adanipermana.blogspot.com.
    Terimakasih banyak sebelumnya..

  29. Assalaamu’alaikum,

    Saya akan mencoba menceriterakan apa yang saya tahu, selebihnya anda silakan datang ke majelis di Bogor bila ingin mengetahui lebih dalam>

    Susunan silsilah masyayikh/khalifah (para syaikh) yang kami pegang dan itu selalu dibaca bila memulai wirid tertentu, yaitu :

    1. Syaikh Ahmad At-Tijani
    2. Syaikh Muhammad Al-Ghola
    3. Syaikh Muhammad Al-Fahasyim
    4. Syaikh Ali Thoyyib
    5. Syaikh Usman Dhomiri
    6. Syaikh Muhammad Sudjatma Ismail
    7. Syaikh Muhammad Syua’ib

    Pengganti dari Syaikh Ahmad Tijani disebut sebagai Khalifah, yaitu penerus perjuangan Syaikh Ahmad Tijani. Para khalifah tersebut dibantu oleh banyak muqaddam yang tersebar di beberapa tempat (daerah). Beberapa murid yang dikenal kedudukannya sebagai muqaddam di antaranya : KH. Badruzzaman ( wilayah Garut & sekitarnya dan KH. Abbas (wilayah Cirebon & sekitarnya), juga para muqaddam di wilayah lain seperti Sukabumi, Banten, dll. Untuk mengajarkan ilmu kepada orang lain para muqaddam harus seizin khalifah, pun untuk setiap ilmu dari tarekat Tijani untuk setiap orang harus seizin khalifah. Bila khalifah meninggal dunia maka para muqaddam harus bermakmum/berkhidmat kepada khalifah baru yang ditunjuk secara spiritual oleh khalifah sebelumnya. Hal ini wajib dilakukan untuk menunjukkan adab dan ketaatan seorang murid kepada khalifah. Mungkin anda mengetahui bahwa tarekat Tijani sangat menjunjung tinggi adab kepada khalifah Rasulullah/guru, dalam hal ini khalifah dalam tarekat Tijani. Sampai-sampai seorang Tijaniyah dilarang berziarah kepada wali-wali selain wali-wali Tijaniyah.
    Dari keenam khalifah di atas, 3 orang terakhir adalah berasal dari Indonesia, yaitu Syaikh Usman Dhomiri Al-Attas (keturunan Arab), Syaikh Sudjatma dan Syaikh Muhammad Syu’aib. Syaikh Usman bertemu dan diangkat sebagai murid Syaikh Ali Thoyyib di Mekkah ketika beliau sedang menimba ilmu di sana. Selepas belajar di Madinah, Syaikh Usman pulang ke Cimahi untuk menyebarkan tarekat. Beberapa waktu kemudian Syaikh Ali Thoyyib datang ke Indonesia dan melimpahkan pundak kekhalifahan Tijaniyah kepada murid pilihan, yaitu Syaikh Usman. Begitu pula seterusnya ketika sudah jatuh waktunya, Syaikh Usman memberikan tugas kekhalifahan kepada murid terpilih, yaitu Syaikh Sudjatma (Bogor). Dan dari Syaikh Sudjatma diteruskan kepada murid pilihan, yaitu Syaikh Muhammad Syua’ib sampai sekarang. Jadi penunjukan syaikh-syaikh dalam tarekat Tijaniyah khususnya, tidaklah berdasarkan keturunan, tetapi penunjukan langsung oleh Rasulullah SAW secara KASYAF disaksikan oleh masyayikh sebelumnya.

    Amalan dasar seorang pengikut tarekat Tijani adalah wirid Ladzimah, yang lazim dibaca ba’da sholat Subuh dan ba’da sholat Ashar. Di atas itu adalah wirid wadzifah wa hailalah, yang dibaca setiap hari Jum’at. Yang paling tinggi adalah Al-Jauharotul Kamal (Mutiara Kesempurnaan). Untuk sampai kepada Al-Jauharotul Kamal harus melewati beberapa tingkatan, di antaranya beberapa puasa. Di dalam ajaran Tijaniyah puasa dimulai dari yang 3 hari, 10hari, 45 hari hingga puasa 100 hari, dan yang terakhir puasa 3 tahun. Jadi tidak seperti makan cabe langsung terasa pedasnya. Ada juga wirid-wirid tertentu untuk tujuan tertentu, seperti hizb Al-Bahr (untuk keduniawian/rezeki), wirid untuk bertemu Rasulullah saw, wirid untuk ketabiban, wirid untuk perang, dan lain-lain yang semuanya itu harus melewati beberapa tingkatan.

    Bila seorang murid hingga meninggal dunia hanya mempunyai wirid dasar yaitu Ladzimah, itu pun sudah mencukupi, karena Rasululllah saw. pernah bersabda bahwa bila seorang murid melazimkan wirid hingga meninggal dunia maka dia, istri-istri dan anak-anaknya, berikut kedua orang tuanya akan dimasukkan surga tanpa hisab; tidak akan mengalami pertanyaan di kubur, tidak akan mengalami huru-hara di padang mahsyar dan melewati shirat secepat kilat. Dan tidak akan meninggal seorang murid kecuali dalam kedudukannya sebagai seorang wali. Oleh karena itu pula seorang murid Tijani dilarang keras berziarah kepada wali-wali yang lain.

    Segudang ilmu terdapat di dalam tarekat Tijani, baik ilmu keakhiratan, ilmu dunia (rezeki, kewibawaan, dll), ilmu tentang perang , pengobatan dll. Ilmu-ilmu tentang keduniawian dihimpun dalam 40 kitab, yang setiap kitabnya memuat/mengajarkan 50 ilmu. Jadi ilmu-ilmu keduniawian ada sekitar 2000 ilmu. Seluruh kitab-kitab Tijaniyah yang diwariskan oleh Asy-Syaikh Al-Mukarrom Ahmad At-Tijani terdapat di majelis Bogor, dalam genggaman Asy-Syaikh Hadji Muhammad Syu’aib. Bila saudara hendak mengetahui seluruh kitab-kitab ukhrowi & dunya Tijaniyah, silakan datang ke majelis Bogor. DAN, bila saudara hendak mencari seorang Syaikh Tijani yang menggenggam seluruh ilmu hikmah, silakan datang ke majelis Bogor dan belajarlah tarekat secara BENAR dan ADAB

    Assalamualaikum,

    HARUN PRIBADI
    tijani121@gmail.com

  30. Smoking is Haram
    Thursday, November 6th, 2008
    Smoking is Haram in the Tariqah Tijaniyyah

    As-Salam Alaykum,

    Recently, I noticed some Tijani brothers smoking cigarettes. Saddened by this, I share some warnings on this matter from our Masters, hoping that it will benefit all of us. Please read on:

    Sahib al-Faydah Shaykh-al-Islam Ibrahim Niyass (RA) states in a lecture of his:

    “The Scholars have differed about the ruling regarding Smoking, between Permissibility, Dislikedness, and Prohibition. But the strongest reliable opinion is that it is Prohibited.

    The opinion of the Shaykh (Ahmad) al-Tijani (RA) is that it is definitely Haram.

    The Prophet (SAW) said that, ‘Every intoxicating substance is Haram’. And there is no doubt that it (i.e. the cigarette) is an intoxicant.

    The difference of the Ulama (regarding this issue) is due to their Ijitihad (personal research and understanding). But the Shaykh al-Tijani (RA) used to take the (Shari’ah) rules directly from the Prophet (SAW), without any intermediary, and he (i.e. Shaykh Ahmad Tijani) is the most learned of the Mujtahid (complete) scholars.

    If a non-Tijani smokes, we do not say anything to him.

    But if a Tijani smokes, then he has left the fold of the Tijaniyyah.

    Indeed, the Shaykh (Sidi Ahmad Tijani) wrote in one of his Ijazahs that, ‘The Wird should not be given to a cigarette smoker until he leaves smoking’.

    Someone asked him (i.e. Shaykh Ibrahim), ‘How is it that the Wird can be given to a drinker but not a smoker?’

    He replied:

    ‘Because it is hoped that the wine-drinker will repent. But there is no such hope of repentance for the smoker. This is because the wine-drinker believes that drinking is Haram, but the smoker does not believe the same about smoking.

    Therefore, the one who considers (a sinful matter) as Haram and the one who doesn’t, are not the same.

    The Tijani (disciple) should avoid cigarettes, smoking and inhaling, otherwise he is not a Tijani.”

    (Translated by me from a 1952-53 lecture of Shaykh-al-Islam (RA) in Nigeria, as compiled in the book Thalathu Majalis Saniyyah by Shaykh Muhammad Ghabrim)

    I qoute here some relevant passages from another benefecial post:

    “The great sufi masters of the Tariqa Muhammadiyya all spoke out against smoking and criticized it strongly. Here are some explanations on why they considered it to be haram.

    Shaykh Ahmad Tijani (d.1815), founder of the Tijaniyya. He declared Tobacco to be forbidden based on the Prophetic tradition that “All that causes a state of weakness is prohibited”, and tobacco causes a state of weakness because of the smoker’s addiction and dependency.

    Shaykh Ahmad Tijani also demanded that smokers repent or they will not die a good death, and when one of his followers was dying, he started uttering vulgar words and was not able to say the Shahadah, despite having been a pious man of much worship.

    When (Shaykh) al-Tijani found out that he smoked, he said that this was why he could not utter the Shahadah on his deathbed and that he must repent immediately.

    There is also a Prophetic hadith about Allah’s hatred for money squandering.

    And the greatest waste of money is in Tobacco

    And think about this: If tobacco makes the land on which it is planted impure, then what of the body that inhales it?” (End of qoute).

    I add to this that one of primary reasons why a Tijani is strictly prohibited from Smoking is that there are many Angels who are appointed to surround a Tijani disciple all the time. This is well-known and visible to anyone who sees the Unseen Spiritual World. Now, smoking cause great disgust to these Angels and even results in their going away.

    Furthermore, many Tijanis have the Prophet (SAW) present with them in their homes and at many other times. The Awliya of this Tariqah (and other Tariqahs sometimes) are also present with them to guide or protect them (e.g. al-Hajj Umar Tal is known for protecting Tijanis against harm and some other non-Tijani Awliya are known for voluntarily guarding Tijani Zawiyahs).

    Once again, cigarette smoke causes disgust and discomfort to these Pure Holy Presences, and even makes them depart.

    Therefore, Tijanis should always try to smell nice. They should know that they are never alone and that there are many Holy Sprits with them, whether one sees them or not. The disciple should honor this spirituality that surrounds him.

    O Tijani disciple! Don’t boast nor be arrogant, but do know your own value. Don’t ever undermine a Tijani murid, including yourself!

    In fact, not only is it Haram for a Tijani to smoke cigarettes or inhale it, it is also Haram for a Tijani to sell it.

    A Muqaddam who is a close friend of mine told me that he enquired from our venerated Imam Sayyidina Shaykh Hassan Cisse (RA) if cigarettes can be sold in the shop that is adjacent to our blessed Zawiyah?

    Sayyidina al-Imam Hassan (RA) replied:

    “No! My grandfather Shaykh Ibrahim (RA) considered smoking as Haram, and one cannot sell Haram objects.”

    Al-Humduli’Llah, I hope this much will suffice for us. Those of us who are addicted to this harmful habit must strive hard to get rid of it, and it is not difficult for ALLAH to make the difficult matter easy, through the barakah of our Shaykhs (RA).

    Was-Salam,

    Servant of the Tijani Door

    Fakhruddin Owaisi al-Tijani al-Ibrahimi)

  31. Assalamu ‘alaikum

    Beberapa waktu lalu saya minta tanggapan kepada Ikhwan Tijaniyyah yang ada di New York mengenai buku “Darah Hitam Tasawwuf …” (aslinya berbahasa Arab) yang ditulis oleh Dr. Ihsan Ilahi Dhahir. Berikut ini penjelasan beliau. Semoga bermanfaat.

    mumuhmz@yahoo.co.id
    Re: Dr. Ihsan Ilahi Dhahir

    Wa Alaykum as-Salam dear brother in the holy Tijani Path,

    May Allah increase you in the Love for Allah (SWT), Rasul (SAW), and the Shaykh al-Tijani (RA).

    Ihsan Ilahi Zaheer was a famous Pakistani wahhabi author, well-known for slandering the Awliya-Allah. His books are full of lies and nonsensical claims. He was killed in a bomb blast next to the Tomb of the great Wali Sayyid Ali Hujweri (RA) after claiming that “Ali Hujweri is a dead man who cannot do nothing to anyone”!

    Do not give much importance to his books that are sponsored by Saudi Arabia.

    As far as the Tijaniyyah and the French are concerned. Well, Sayyidina Shaykh Ahmad Tijani (RA) never met any Frenchman. He passed away in 1815 in Morocco, and the French only came to Algeria in 1830!

    At that time, Sayyidina’s son and Khalifah Sidi Muhammad al-Habib (RA) supported the anti-French Jihad of the famous Amir Abd-al-Qadir al-Jaza’iri, with funds, supplies, and ammunition.

    Another great supporter of Amir Abd-al-Qadir till the end was Sidi al-Tahir Bu-Tibah (RA) of Tilimsan, a prominent Muqaddam of Sayyidina Shaykh Ahmad Tijani (RA).

    However, relations between Amir Abd-al-Qadir and Sidi Muhammad al-Habib (RA) soured after Amir Abd-al-Qadir made peace with the French on a treaty in which many important Algerian regions were surrendered to the French. Amir Abd-al-Qadir also declared himself independent of the Moroccan Sultan, while Sidi al-Habib remained a loyal subject of the Sultan, like his father Sayyidina Shaykh (RA).

    After that, Amir Abd-al-Qadir made the unfortunate decision of attacking Ayn Madi to subdue Sidi al-Habib.

    Secret French spies in the army of Amir Abd-al-Qadir also played in a role in making these two Muslim leaders disagree.

    In any case, differences between Amir Abd-al-Qadir and Sidi al-Habib were resolved later in life, but after much damage had been done. Amir Abd-al-Qadir even sent gifts to Sidi al-Habib which are preserved till today in the Zawiyah of Ayn Madi.

    Here is the story of how Sidi Muhammad al-Habib al-Tijani passed away (from the Kashf al-Hijab of Sidi Sukayrij). Read it:

    After the French conquest of Algeria was complete, they invited all big Islamic leaders, including Sidi al-Habib, to come and join them in a celebratory function in the Capital.

    When Sidi al-Habib recieved this Invite, he became worried as he did not want to attend, but was also aware of the consequences of not attending. Therefore, he made a big Dua after the Wazifah that Allah must take him up before seeing the face of a kafir.

    Thereafter, he passed away just a day before the function!

    This story was narrated to Sidi Sukayrij by Sidi al-Abdalawi who was there in Ayn Madi when this happend.

    Also note that the Prophet (SAW) promised Marifah Kubra to the sons of the Qutb al-Maktum (RA).

    The Khalifah after Sidi Muhammad al-Habib (RA) was his son, Sidi Ahmad al-Ammar (RA). Sidi Ammar was also involved in a conspiracy with the desert Tribal chiefs to start an uprising against France. He was caught and exiled to France for many years.

    It is there that he converted a French woman to Islam and married her.

    In the 1950’s, Sidi Bin-Umar (RA), the great-grandson of Sayyidna al-Tijani (RA), also canvassed support for the Algerian freedom struggle, during his travels in Africa to spread the Tariqah Tijaniyyah. He was also arrested by the French authorities in Algeria.

    This was in North Africa.

    In West Africa, the great Tijani Khalifah and Qutb al-Haj Umar al-Futi (RA) also fought the French intruders till his martyrdom. After him, his sons and grandsons continued fighting the French until their Tijani Islamic Kingdom was finally destroyed in 1893. After that they fought the British, who defeated them in 1902, after which many of them migrated to Sudan and the Hijaz, rather than live under non-Muslim rule.

    In Senegal, al-Haj Abd-Allahi Niyass (RA) also participated in the Jihads and was exiled by the colonialists.

    In Indonesia, the great Tijani Muqaddam Kyai Badruzzaman (RA) played an important role in the freedom war against the Dutch imperialists.

    Do also note, that even after the non-Muslim occupations of these countries were complete, the Tijani Shaykhs continued to spread Islam and preserve its teachings amongst the subjected peoples.

    So this was just a brief account of the matter. One may write books on the topic.

    The enemies of Taswwuf are spreading many lies about the People of Allah. We must not believe them.

    However, they forget that their own wahhabi-salafi scholars like Bin-Baz and Uthaymin were the ones to support the Saudi King in allowing the American Army to set up permanent bases in the holy land of Arabia. This was a real bid’ah, because the Prophet (SAW) had expelled all kafirs from the Arabian Peninsula, and they were not allowed for 1400 years. But now the wahhabis have welcomed them. Their fatwas in support of this are well-known. The wahhabi-salafis must look at their own tainted and highly suspicious history before judging the Sufis.

    As far as meeting the Prophet (SAW) in Wakefulness is concerned. It is a spiritual experience and has nothing to do with this material world of perception. It is similar to a person seeing a dream with his eyes open. One’s perception enters into the world of Souls.

    The fortunate Wali will see him (SAW) in a gathering while others in the same gathering will not.

    This is in the same manner as how the Prophet (SAW) used to see Jibril (AS) and the Angels while the Sahabah sitting next to him will not. He met all the Anbiya in Jerusalem on the night of the Mi’raj in the same manner.

    Imam Bukhari narrates that the Prophet (SAW) said:

    “Whoever sees me has seen me truly, for the shaytan cannot take my shape”.

    Thos who don’t understand the spiritual world should keep quiet about it rather than argue like little children.

    We pray that Allah opens their eyes.

    Was-Salam,

    Servant of the Tijani Door,

    fakhruddin Owaisi al-Tijani

    • Salam,
      This is an interesting hadith you quote and it became a subject of debate between shiek tauhi bauchi and another scholar,d scholar in the hope of make a joke out of sufism said,how is possible for people around the world to be seeing the prophet at the same time in different places and sheikh bauchi replied that if a white man can invent satellite which we view CNN and other why can’t you see the holy prophet at the same time,
      Salam

  32. You asked:

    “I was wondering if we as tijanis can seek madad from angels or if they can give it???”

    I answer you with an advice rather than a ‘yes’ or ‘no’ to the actual question.

    Sidi, in this Tariqah we are not even allowed to seek the assistance of the greatest saints of this Ummah, and their maqam is surely higher than these Angels.

    We suffice ourselves with Allah, His Prophet (SAW), our Shaykh al-Khatm al-Tijani (RA) and his Vice-regents.

    You won’t get better Madad from anyone else.

    So seek sufficiency in them. Put your trust in them and they will not let you down, Wallahi thumma Wallahi.

    Turn to others and you will get nothing but suffering.

    Believe me, these things (Jinns-Angels-Unseen powers) look very interesting in the beginning. However, when one is really enjoying this delusion, the same powers turn against you and make your life miserable.

    Then you embarrassingly realize that you only needed Allah and His Prophet (SAW), but the damage has been done.

    Rather realize this the nice way than the hard way.

    Remember, when Nabi Ibrahim (AS) was thrown in the Fire, the Archangel Jibril (A.S.) personally requested to help him, but he refused saying, “Hasbuna Allah wa Ni’m al-Wakil”.

    The blessed Prophet (SAW) also refused the request of Jibril (A.S.) to turn the mountains of Madinah into gold for him, and he also refused his request to make the mountains of Taif crush all his evil enemies.

    People usually turn to these “Angels” to either gain worldly help (e.g. wealth) or destroy enemies.

    Our Master (and Real-Shaykh in this Tijani Path) the Prophet Muhammad (SAW), refused both types of help. His example is the best.

    Of course, there is nothing wrong if an Angel appears in front of you or even helps you, without any desire or wish for that from your side. Those are Allah’s affairs, and we leave everything to Him.

    May Allah keep us steadfast on the Straight Path.

    Was-Salam,

    Servant of the Tijani Door,

    fakhruddin bin Ahmad al-Tijani

  33. Sejak kapan ya, taraket memasuki wilayah fiqh dengan memfatwakan sesuatu haram-halal, dosa dll. Haram, halal, dosa itu wilayah fiqh. Kalau pun memiliki pandangan seperti itu, bahasa semestinya bukan bahasa fiqh, tetapi bahasa nasehat dan wejangan, Apakah sudah ada pergeseran atau perluasan wilayah?

  34. Assalamualaikum Wr.Wb.
    Kang Muflich ieu abdi Ujang Hasanudin, muridna Prof. Ahmad Tafsir. Mudah-mudahan Thariqat Tijaniyah tiasa ngabimbing jalanna hirup hurip bangsa Indonesia. Salam baktos sareng takzim kanggo Mama Dr. K.H. Ikyan Badruzaman. Pun bojo ti Cimasuk Suci Garut (Muirdna Kang Muflich). Tos bade Profesor panginten nya Kang Muflich, wilujeng. Insya Allah urang tiasa patepung lawung paamprok jonghok. Alamat sim kuring : MAN INSAN CENDEKIA GORONTALO, DS. MOUTONG-TILONG KABILA, BONE BOLANGO GORONTALO. 085285583378.

  35. Semula saya menduga, thoriqoh itu hanya berurusan dengan masalah dzikir atau wirid (yang dalam Tijani meliputi lazimah, wadzifah, dan hailalah). Ternyata tidak. Thoriqoh pun, khususnya Tijaniyyah, berurusan juga dengan masalah fiqh, sehingga ada “Fiqh Tijani”. Salah satu kitab yang membahas fiqh tijani adalah “al-Fauz wa al-Najah”.

    Oleh karena itu, diidealkan seorang ikhwan Tijani itu “kaffah” dalam ke-Tijaniyyah-annya, termasuk dalam sikap religiusitas dan spiritualitasnya. Untuk menuju keidealan itu, tidak ada cara lain kecuali segenap ikhwan Tijani harus terus-menerus mengikuti ta’lim dan tarbiyyah.

    By the way, bagi sebagian ihkwan Tijaniyyah, khususnya di Indonesia, mendengar fatwa haramnya merokok boleh jadi “bagai mendengar petir di siang bolong”. Padahal, sesungguhnya hal ini sudah lama. Sebelum MUI mewacanakannya, Thoriqoh Tijaniyyah sudah lama memfatwakan keharamannya. Saya juga sudah lama mendengar dari guru kita, KH Jumhur Badruzzaman, bahwa Pengurus Thoriqoh Tijaniyyah di Jawa Timur sudah juga mengeluarkan fatwa itu.

    Menurut saya, dalam menyikapi keluarnya fatwa itu, kita tidak perlu memperdebatkannya lagi, karena dikhawatirkan justru akan kontr-produktif. Saran saya adalah bagi yang memang bukan perokok, bersyukurlah dengan keluarnya fatwa itu, karena tidak perlu berjuang lagi. Bagi ikhwan perokok, dan berniat untuk merespons positif fatwa itu, programkanlah untuk secara bertahap menguranginya. Dan bagi ikhwan yang belum siap berhenti merokok, merokoklah di tempat yang tidak mengganggu ikwan atau orang lain yang bukan perokok.

    Walloh al-Muwaffiq.

  36. Assalaamu’alaikum.

    Bila kita sudah merasakan menyelam di dalam samudra Tijaniyah, kita tidak akan mengatakan bahwa rokok itu Haram. Thoriqoh itu artinya jalan. Jalan hidup kita, yang menghidupi ruhani kita dan yang menghidupi jasmani kita. Bukan lagi fiqh yang mengatur dan menghidupi jasmani, tetapi thoriqoh.
    Bagaimana kita bisa menyebut haram bila lempengan besi/baja tajam dan berkarat bisa hancur menjadi bubuk dalam perut kita. Bagaimana kita bisa menyebut haram bila hisapan rokok laksana kembang gula dan asapnya laksana hawa segar yang mengaliri ruangan.
    Bagi orang yang masih hidup dalam dunia fiqh, maka memakan besi/baja tajam adalah Haram dan rokok pun makruh atau haram. Fiqh masih diperlukan bagi orang yang berthoriqoh untuk kebutuhan ibadah MAHDOH. Tetapi orang yang berthoriqoh tidak lagi memerlukan fiqh untuk GHOIR MAHDOH (keduniawian) karena mereka adalah orang2 yg mempersiapkan diri melepaskan ego dari keduniawian, tetapi secara jasmani masih menggunakan perangkat2 keduniawian.
    BagiTijaniyah, fatwa MUI berkedudukan sebagai HIMBAUAN
    dan ajaran SYAIKH berkedudukan sebagai HUKUM

  37. KOREKSI TENTANG SEJARAH TIJANIYAH

    Assalaamu’alaikum.

    Akhirnya ada juga ikhwan “Tijaniyah” yang menyempatkan diri untuk berbagi pengetahuan (lebih cocoknya tentang sejarah) tentang Tijaniyah (bukan ilmu Tijaniyah) yang kita amalkan, di beberapa bloq. Walaupun hanya tulisan2 yang berkenaan dengan sejarah perkembangan Tijaniyah, itu sudah menunjukkan bahwa kita bangga dengan jalan/tarekat yang kita lakoni.
    Tetapi sayang, tidak semua isi tentang sejarah perkembangan Tijaniyah yang dimuat benar. Ada sesuatu yang sengaja disembunyikan; ada sesuatu yang kita tidak mau mengakuinya secara jujur.
    Ada yang salah kaprah di sini dan dengan mudahnya menyamakan Thoriqoh seperti layaknya organisasi keagamaan (seperti NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad, dll).

    Sebenarnya ada 2 (dua) hal yang ingin kami koreksi dan menyampaikannya kepada khalayak Tijaniyah, yaitu sejarah perkembangan dan tatacara/Adab tholaab ilmu. Namun untuk ulasan saat ini, saya hanya ingin menyampaikan tentang sejarah perkembangan Tijaniyah di Indonesia.

    Memang benar Syaikh Ahmad Tijani memberi ijazah kepada banyak murid. Dan dari banyak murid itu beliau angkat beberapa Muqaddam. Dan dari beberapa Muqaddam itu beliau angkat beberapa Khalifah (Pemimpin perguruan). Berkembangnya Tijaniyah di Indonesia lebih masyhur dikaitkan dengan perjumpaan antara Syaikh Ali Thoyib (saat itu sudah menjadi khalifah/pemimpin perguruan) dengan Kiai Usman Dhomiri. Singkat cerita, ketika Syaikh Ali Thoyib datang dan bermukim di Indonesia dalam waktu yg cukup lama, beliau memberi ijazah/taqlid/izin kepada beberapa orang menjadi murid beliau. Dari beberapa murid itu, diangkatlah beberapa Muqaddam, di antaranya :

    1. Kiai Ahmad Sanusi
    2. Kiai Muhammad Sudja’i
    3. Kiai Usman Dhomiri (Cimahi, Bandung)
    4. Kiai Anas, kiai Abbas, kiai Akhyas
    5. Kiai Badruzzaman
    6. Kiai Abdul Wahab Sya’roni

    Ada satu contoh yang bisa menggambarkan tentang ADAB murid kepada gurunya, yaitu tentang Kiai Anas. Walaupun kiai Anas memperoleh ijazah pertama kali dari dan murid dari Syaikh AlFahasyim, namun ketika Syaikh AlFahasyim wafat dan digantikan oleh Syaikh Ali Thoyib, maka kiai Anas dengan ikhlas mengakui Syaikh Ali Thoyib sebagai guru (Pemimpin perguruan) beliau dan ber-ijazah untuk kedua kalinya. Kita bisa membayangkan bagaimana besarnya penghormatan Kiai Anas kepada Guru, walaupun sang guru seusia atau bahkan lebih muda usia. Itu adalah contoh ADAB yang mulia kepada Guru/SYAIKH, bagi yang meyakini bahwa tarekat Tijaniyah adalah AGUNG dan TINGGI.

    Ketika Syaikh Ali Thoyib akan wafat, maka dari beberapa Muqaddam yang dipilih sebagai SYAIKH (Pemimpin perguruan) penerus adalah Kiai Usman Dhomiri. Maka sejak saat itu kiai Usman Dhomiri bergelar SYAIKH dan seluruh murid dan Muqaddam harus berkhidmat kepada SYAIKH yang baru, yaitu Syaikh Usman Dhomiri. Dengan menerima gelar SYAIKH, maka beliau menerima pula warisan Kitab JAWAHIRUL MA”ANI dan kitab2 yang lain termasuk 40 kitab yang berisi ilmu keduniawian.
    Dalam perkembangan selanjutnya, bertambahlah murid beliau dan diangkatlah beberapa Muqaddam baru, di antaranya kiai Sudjatma Ismail (Bogor). Nah, di zaman kepemimpinan perguruan di bawah Syaikh Usman inilah terjadi benturan-benturan emosional yang sulit untuk mengakui Syaikh Usman sebagai Guru perguruan Tijaniyah, terutama dari beberapa Muqaddam yang jauh lebih sepuh usianya.
    Dan hal ini akhirnya berlanjut menjadi semacam “Penyelewengan Kesetiaan” hingga kepada Syaikh yang berikut sampai sekarang. Syaikh Usman Dhomiri hanya mengangkat 4 (empat) orang Muqaddam, yaitu :
    1. Kiai Sudjatma Ismail
    2. Kiai Nu’man Dhomiri (Putra Syaikh Usman)
    3. Kiai Muallim
    4. Kiai X (maaf, kami lupa namanya)

    Beberapa murid Syaikh Usman yang merupakan tokoh2 penting Indonesia, di antaranya adalah Presiden Soekarno, KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU) dan KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).

    Ada satu kejadian menarik di zaman Syaikh Usman, bahwa putra dari Syaikh Ali Thoyib pernah meminta beberapa Kitab (termasuk Jawahirul Ma’ani) agar diserahkan kepada beliau, tetapi Syaikh Usman menolak dengan keras. Tetapi anehnya putra dari Syaikh Ali Thoyib tersebut bisa mengadakan semacam perguruan Tijaniyah di tempat lain tanpa seizin Pemimpin Perguruan Tijaniyah; sesuatu di luar keladziman tarekat Tijani ( sebagai pengganti istilah ADAB).

    Singkat cerita, ketika Syaikh Usman akan wafat, maka dari beberapa Muqaddam beliau yang dipilih sebagai SYAIKH (Pemimpin perguruan) penerus adalah Kiai Sudjatma Ismail. Maka sejak saat itu kiai Sudjatma Ismail bergelar SYAIKH dan seluruh murid dan MUQADDAM wajib berkhidmat kepada SYAIKH (Pemimpin perguruan) yang baru, yaitu Syaikh Sudjatma Ismail. Dengan menerima gelar SYAIKH, maka beliau menerima pula warisan Kitab JAWAHIRUL MA”ANI dan Kitab2 yang lain termasuk 40 kitab yang berisi 2000 ilmu keduniawian. Dalam perkembangan selanjutnya, bertambahlah murid beliau dan beliau mengangkat beberapa Muqaddam, di antaranya kiai Muhammad Syua’ib.

    Singkat cerita, ketika Syaikh Sudjatma akan wafat, maka Muqaddam yang beliau pilih sebagai penerus Pemimpin perguruan Tijaniyah adalah kiai Muhammad Syua’ib. Maka sejak saat itu kiai Muhammad Syua’ib bergelar SYAIKH dan seluruh murid dan Muqaddam wajib berkhidmat dan tunduk kepada SYAIKH yang baru. Dengan menerima gelar SYAIKH, maka beliau menerima pula warisan Kitab JAWAHIRUL MA”ANI dan Kitab2 yang lain termasuk 40 kitab yang berisi 2000 ilmu keduniawian.
    Syaikh Muhammad Syua’ib diangkat sebagai Syaikh dalam usia yang masih sangat muda, 30-an tahun. Maka sangat bisa dimengerti bila beberapa MUQADDAM yg jauh lebih sepuh sulit untuk menerima kepemimpinan ruhaniyah di bawah orang yang usianya masih sangat muda.

    Di zaman Syaikh Sudjatma Ismail dan zaman Syaikh sebelumnya, aturan2 di dalam tarekat Tijaniyah sangat keras diberlakukan. Oleh karena itu, sebenarnya secara fakta ada beberapa murid dan Muqaddam yang tidak diakui lagi sebagai murid tarekat Tijani, alias dipecat, dan dicabut seluruh barokah dan manfaat ilmunya. Sebab musababnya berbagai macam; ada yang mencuri kitab, ada yang mengamalkan ilmu tanpa izin SYAIKH, ada yang berbohong, ada yang memfitnah SYAIKH atau mengadakan kegiatan perguruan di luar perguruan pimpinan SYAIKH.
    Dan di zaman Syaikh Sudjatma dan zaman syaikh sebelumnya, seseorang belumlah diaku sebagai murid sebelum ijazah puasa 3 hari.

    Jadi, kepada murid2 Tijaniyah dan saudara2 yang berminat tholaab ilmu Tijani, datangilah Muqaddam yang ada di kota/daerah anda untuk meminta ijazah tarekat, tetapi carilah Muqaddam yang sanad Ijazahnya tidak meragukan, bersambung secara jelas hingga kepada SYAIKH (Pemimpin Perguruan Tijaniyah) yang hidup, bukan saja sampai kepada sanad Syaikh yang sudah lama wafat. Kalau saudara ragu2, maka sebaiknya datangilah langsung SYAIKH di tempat beliau tinggal, itu lebih utama.

    Seluruh SYAIKH tarekat- sanadnya MUTLAQ bersambung hingga kepada Rasulullah SAW. Dalam arti bahwa, semua SYAIKH tarekat adalah keturunan dari Rasulullah SAW, baik dari pihak Sayyidina Hussein r.a ataupun dari Sayyidina Hasan r.a, atau juga dari kedua-dua pihak.

    Dalam tarekat Tijaniyah, SYAIKH diangkat secara KASYAF dan mewarisi seluruh ilmu Tijaniyah tanpa mempelajarinya. Yaa, secara logika saja, bila harus dipelajari/tholaab, maka 2000 ilmu itu akan memakan waktu yang sangat lama, bahkan setelah wafatpun belum tentu tamat. Para MUQADDAM dan MURID tidaklah mewarisi ilmu, tetapi THOLAAB ILMU, harus mengamalkan ilmu dengan syarat2 yang sudah ditentukan. Paling2 kita sebagai murid /muqaddam hanya kuat tamat 1-2 kitab (50-100 ilmu) saja sampai tutup usia.

    Sebagai penutup ulasan, saya ingin mengingatkan diri kita akan perkataan Rasulullah SAW:

    “Carilah ilmu (tholaab ilmu) sampai ke negeri Cina”, kita perumpamakan sebagai “tholaab-lah ilmu Tijani sampai ke negeri seberang”. Tetapi kita patut bersyukur, bahwa ada satu SYAIKH Tijani yang tidak jauh dengan tempat tinggal kita dan tidak perlu biaya yang mahal untuk mendatanginya. Bila saudara2 meyakini bahwa Tijaniyah itu kedudukannya AGUNG dan TINGGI, maka tak ada sesuatupun yang bisa menghalangi saudara2 untuk bertemu dengan SYAIKH yang menggenggam segudang ilmu, tentunya yang dimaksud adalah SYAIKH penerus dari SYAIKH yang sudah wafat. Kecuali, jika kita mempunyai kemampuan bertemu dengan SYAIKH yang sudah wafat tersebut dalam keadaan KASYAF. Jadi, setelah Syaikh Usman Dhomiri wafat, kepemimpinan perguruan dipegang oleh Syaikh Sudjatma Ismail (yg sebelumnya sebagai Muqaddam dari Syaikh Usman) dan kita wajib berkhidmat kepada SYAIKH yang baru. Dan setelah Syaikh Sudjatma wafat, kepemimpinan perguruan dipegang oleh Syaikh Muhammad Syua’ib sampai sekarang dan kita wajib berkhidmat kepada beliau. Lhaa, kalau nanti Syaikh Muhammad Syua’ib wafat, siapa yang memegang/meneruskan kepemimpinan?? Wallohu a’lam. Yang pasti seseorang dibai’at sebagai SYAIKH karena pilihan dan petunjuk dari Rasulullah SAW. Jadi, kalau kita memiliki ilmu KASYAF, bergurulah langsung kepada GURU BESAR yang sudah wafat: Sayyidi Syaikh Ahmad Tijani, itu pun bila ada izin dari beliau .Nggak perlu berguru kepada Syaikh Muhammad Al-Ghola hingga Syaikh Muhammad Syua’ib, apalagi berguru kepada murid2 yang tingkatannya hanyalah sebagai MUQADDAM. Mengapa penghormatan kita kepada MUQADDAM jauh melebihi penghormatan kepada SYAIKH (Pemimpin Perguruan Tijani)?
    Bila kita ditakdirkan hidup sampai 500 tahun ke depan, maka kita pun harus tunduk dan berkhidmat kepada SYAIKH yang hidup 500 tahun mendatang.

    Saudara2 harus membaca ulasan saya ini dengan cara berpikir yang tidak perlu ruwet, yang sederhana dan hati yang jernih – sehingga kita nanti akan sampai kepada satu kesimpulan bahwa: “Oh yaa, selama ini karena ketidaktahuanku, aku selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang kurang ADAB kepada Pemimpinku (SYAIKH)”.
    (Tentunya yg dimaksud adalah SYAIKH yang masih hidup, bukan yg sudah lama wafat)

    Assalaamu’alaikum.
    H. Harun

  38. Assalaamu’alaikum.

    Beberapa hari yang lalu saya menulis komentar tentang perbedaan antara pengikut Tijani dengan yang kontra di BLOGnya A’Dani Permana, tetapi yang bersangkutan telah memberitahukan kepada saya bahwa tulisan saya tersebut tidak akan dimuat dengan alasan berkomentar dengan tanpa ILMU. Dan inilah jawaban saya atas penolakan komentar saya tersebut agar dimuat di Bloh AL-FALAH BIRU, khawatir komentar inipun nanti tidak juga dimuat.
    Berikut isinya:
    ——————————————————————————-

    Waduh, mas Dani…mengapa komentar saya tentang beda pendapat antara pengikut Tijani dengan yang kontra Tijani, tidak anda muat? Padahal komentar saya tersebut menggunakan bahasa, yang menurut saya sudah halus, tidak kasar dan mencela. Sebenarnya saya ingin menjembatani kedua-dua pihak, tetapi anda tidak menghormati pendapat saya. Anda tidak bisa memandang saya, bahwa saya ingin menengahi kedua-dua pihak.
    Sebenarnya apa yang mas Dani maksud dengan “BANTAHLAH dengan ILMU”?? Ilmu apa yang anda maksudkan?? Apakah yang anda maksudkan adalah ilmu FIQH yang hanya bisa dinalar dengan kemampuan berpikir (OTAK) saja?? Atau ilmu yang bisa diamalkan oleh JASMANI?? Apa kita tidak memiliki keinginan untuk mendayagunakan RUHani kita?? Padahal ketiga hal tersebut, yaitu AKAL(OTAK), JASMANI dan RUHani adalah karunia ALLoh yang mesti didayagunakan.
    Sekarang saatnya saya memberitahukan kepada anda secara gamblang, bahwa mendayagunakan RUHani seperti yang dilakukan oleh penganut jalan TAREKAT sebagian besar adalah untuk kebutuhan duniawi mereka dengan CARA/METODA mezikirkan lafal2 tertentu untuk tujuan2 tertentu. Lalu anda bertanya: “Itukan tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW?”. Jawaban saya: Memang benar, Rasulullah SAW tidak mencontohkan hal-hal seperti itu, karena itu adalah masalah duniawi. Masalah duniawi, kita sendiri yang mengetahui kebutuhan duniawi kita, Rasulullah tidak mau ikut campur. Kebutuhan duniawi anda dengan kebutuhan duniawi saya tidaklah sama. Masing2 punyai CARA sendiri untuk mendapatkan duniawinya dan seberapa banyaknya tidaklah sama.
    Saran saya kepada anda dan teman2 anda yang sampai saat ini masih mendayagunakan karunia Alloh sebatas AKAL dan JASMANI, silakan anda mulai berlatih mendayagunakan karunia Alloh yang satu lagi, yaitu RUHani. Agar anda bisa merasakan /mengecapi bagaimana dahsyatnya RASA ajaran Rasulullah SAW itu, seperti yang dirasakan oleh saudara2 anda para pengikut jalan TAREKAT. Saya menyarankan, agar mas Dani mulai saat ini mensyukuri karunia RUHani yg Alloh berikan dengan memanfaatkan sebaik2-nya dengan mendayagunakannya.
    Untuk mendayagunakan ketiga karunia Alloh tsb harus dengan CARA yang untuk satu dengan lainnya berbeda. Jadi, ALAT/CARA untuk mendayagunakan AKAL/OTAK pasti MUTLAK berbeda dengan ALAT/CARA mendayagunakan JASMANI dan RUHani.
    Komentar saya hari ini dan komentar kemarin yang tidak anda muat adalah ILMU AKAL, hasil olah otak (berpikir) saya yang seharusnya dapat anda terima sebagai masukan dan dapat dibaca oleh khalayak, setidak-tidaknya hanya sebagai pengetahuan saja. Mas Dani tidak perlu gugup dan khawatir, karena saling lempar pendapat antara kedua-dua pihak bukanlah untuk memunculkan siapa yang MENANG atau BENAR, tetapi sebatas untuk mengetahui seberapa jauh Ilmu OTAK, Ilmu JASMANI dan Ilmu RUHani dari kedua-dua pihak. Apakah mas Dani Permana setuju dengan pendapat saya?
    Maka dengan ini saya memohon dengan kerendahan demi saudara2 kita yang Ilmu dan pengetahuan yang mungkin masih perlu pencerahan; MOHON tulisan saya yang kemarin bisa mas Dani muat dengan rasa toleransi dan kekeluargaan.

    Assalaamu’alaikum.
    H. HARUN

    ——————————————————————————–

  39. Kasadaya ahli/ikhwan Thariqat tijaniyah jawa barat khusna, Kaping 27-28 Desember 2008 Insya Allah Syekh Fakhrudin al Uwaisy sareng Syekh Abd. Kholid, salah sawios Syekh Thariqat Tijaniyah ti Afrika anu mukim di Amerika Serikat bade dongkap ka Garut (Ponpes.Al-Falah Biru).
    Kukituna kasadaya ikhwan dimana wae ayana dihaturan linggih dina acara Wadzifah Kubro, saptu ping 27 Desember 2008
    Tabuh 13.00dugi ka rengse.
    wassalam.
    punten kang Muflih abdi ngiring nyimpen uleman.

  40. Masa allah,sungguh luar biasa thijani….
    semakin kenal dengan ihwan rasanya semakin sayang…… Salam saya ihwan Batam.

  41. Assalamualaikum .Wr.Wb.
    Oh..iya mohon maaf saya belum memperkenalkan diri,tapi sudah nylonong duluan.
    Saya ihwan Thijani di Batam,murid dari guru kami tercinta Drs.K.H Yunus Hamid di Menteng .Jakarta Pusat.
    Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami untuk “curhat”.
    Klo melihat jumlah ihwan di Batam memang masih kecil,dalam pantauan kami baru sekitar belasan orang ,namun demikian melihat begitu ragam dan gencarnya kaum salafi dalam meng”impruf “,serta keterbatasan kapasitas kami sebagai ihwan Thijani,kami mohon masukan serta doa dari para kholfah dan Muqodam serta ihwan Thijani .Semoga Thijani senantiasa berkembang dan semoga madad Syeh Ahmad At Tijany senantiasa menjadikan musabab keberkahan di wilayah Batam khususnya dan menjadikan nafas kehidupan kita lebih bermakna.

    Wasalam,

    Sarmin ,BTM

  42. DARI PENGELOLA,
    MOHON MAAF, KARENA KESIBUKAN, SITUS INI LAMA TIDAK SAYA BUKA. RUANG INI ADALAH UNTUK SILATURAHMI KITA, IKHWAN TIJANI DAN UMAT ISLAM SECARA KESELURUHAN, DARI THORIQOT APA SAJA, YANG PENTING ISLAM, MUSLIM DAN TAUHIDNYA LURUS KEPADA ALLAH SWT. TIJANIYAH GARUT AKAN BERFUNGSI SEBAGAI MODERATOR DAN MEDIATOR SAJA, SAMBIL DUDUK SANTAI BERSILA, MINUM KOPI PANAS DALAM KESEJUKAN RUHANI RUANGAN ZAWIYAH.

    SELAMA BERMANFAAT BAGI IKHWAN TIJANI DAN KAUM MUSLIMIN, SELAMA TIDAK MENGHASUT DAN MENGHUJAT, SELURUH KOMENTAR INSYA ALLAH AKAN DIMUAT. SILAHKAN BERKOMENTAR, BERDISKUSI, BERBAGI INFO, BERTANYA DAN MENJAWAB DLL UNTUK PENINGKATAN IMAN, PERKEMBANGAN ILMU, KESEJUKAN HATI DAN KEDAMAIAN HIDUP KITA.

    Dari Zawiyah Garut, salam damai dunia wal akhirah,
    Ma’a As-salamah,
    Moeflich Hasbullah
    Under the blessing of Syekhuna Ikyan Badruzzaman
    wal barakah minas Syekh Ahmad At-Tijani

  43. Salam Alaykum

    Untuk informasi pelengkap, bahwa Sayyidi Sheikh Fakhrouddin bin Ahmad Uwaisi dan Syaikh Waleed, mereka berdua berasal dari Afrika Selatan.

    Adapun Sheikh Fakhrouddin adalah warga kota Madinah al-Munawwaroh. Yang kemudian mukim di Cape Town-Afrika Selatan dalam rangka mengajar di Universitas As-Salam dan juga dipercaya sebagai ketua Majelis Ulama Sunni disana

    Insha Allah, Syaikh Fakhruddin dan Syaikh Waleed akan ada di Indonesia hingga tanggal 15 Januari 2009. Mengunjungi berbagai kota di Pulau Jawa, Madura dan Bali.

    Mohon doanya sekalian ikhwan

    Wassalammu’alaykum

    Sekretaris Forum Pengamal Tarekat Tijaniyyah
    Jabodetabek, Sukabumi dan Banten

    Zaki Shiddiq

  44. SEDIKIT KOMENTAR BUAT H.HARUN
    Oleh:Fery Rahmawan*

    Bismillah Wasshalatu wassalaamu ‘ala rasulillah

    Kata “Syeikh” dalam tarekat Tijany sebenarnya mutlak hanya untuk Sayyidi Ahmad Tijany R.A, namun kata ini bisa dipakai dalam artian majaz untuk murid. Dalam tradisi arab, kata syeikh ini biasa dinisbatkan kepada seseorang yang memiliki jenggot.Kata syeikh ini sebenarnya kondisional, saya kira untuk orang Indonesia (asli), lebih cocok jikalau memakai istilah Kyai..

    Khalifah…
    Kata Khalifah dalam bahasa arab dapat dimaknai sebagai pengganti atau penerus. Nah, menurut saya penafsiran yang antum kemukakan tentang khalifah ini terlalu luas sehingga yang awalnya sebenarnya beliau pengganti atau penerus perjuangan syeikhnya(syeikh tempat dimana ia mengambil sanad)di daerah itu dan itu dalam skalanya yang kecil—dengan tujuan agar sanad dari syeikhnya nggak putus— menjadi kholifah ‘Aam(dimana semua para muqaddam dari manapun tunduk kepadanya)

    Masalah kekhalifahan seseorang saya kira nggak perlu digembor-gemborkan banget, wong itu sebenarnya karunia Allah dan Amanat besar yang dilimpahkan. Memang khalifah dalam Tarekat kita, tidak musti berasal dari kalangan biru atau yang memiliki nasab.Kekhalifahan ini bergantung dari keutamaan yang Allah berikan kepada seseorang dengan wasilah apapun.Namun daripada itu ,kekhilafahan seseorang itu bergantung dari banyak aspek salah satunya ialah pengakuan halayak ramai dan para ulama selevel dengannya, jikalau boleh saya beri contoh tentang kekhalifahan Sayyidi Muhammad Al-Hafiz.
    Pada saat itu, sayyidi Muhammad Al-Hafiz sering pergi ke kawasan afrika dalam rangka mengumpulkan buku hadits serta menyebarkan tarekat Tijaniyah, walhasil banyak sekali orang yang masuk kedalam tarekat tijaniyah berkat jasa beliau, selepas itu Allah juga memberikan hal yang lain kepada beliau berupa karamah dan kewalian. Dimasa beliau hidup beliau gak pernah mengembor-gemborkan jikalau beliau sebenarnya kholifah. Sepeninggalan beliau, para ulama banyak yang mendapat isyarat bahwa sebenarnya beliaulah(Sayiidi Muhammad Al-Hafiz) khalifah sirr dalam tarekat tijaniyah ini, yang hingga nanti tetap membimbing para ikhwan tijany.

    Masalah kitab duniawi dan ukhrawi…
    Saya nggak paham maksud antum kitab duniawi dan ukhrawi, karena sebenarnya bagi saya, semua kitab itu menunjukkan manusia kepada kebenaran. Jikalau saya boleh tau, kitab apa saja yang antum maksudkan kedalam kategori kitab duniawi? Apakah benar Sayyidi Ahmad Tijany yang mewariskan kitab itu kepada beliau, padahalkan sayyidi Ahmad Tijany hidup pada abad 11-12 seedangkan yang antum bilang sebagai khalifah masih hidup sampai sekarang. Penyifatan antum terlalu berlebihan –(menggenggam seluruh ilmu hikmah)– apakah beliau itu waliyullah?kemudian apakah selain tarekat tijaniyah yang ada di bogor (PERUMAHAN CIBALAGUNG INDAH No. 1 (Paling ujung)Dekat PT JIN Ciomas, BOGOR (Rumah Bpk. Muhammad Syu’aib) ajarannya nggak benar dan murni serta memiliki sanad yang nyambung ke sayidi Ahmad Tijany selaku pendiri?

    Ada satu hal yang antum salah kaprah..(masalah sanad tijaniyah)Sanad tijaniyah ini adalah sanad sebagai penghubung rohani kita kepada para masyaikh (tempat dimana kita mengambil sanad) bukan sanad keluarga sepertihalnya yang antum sampaikan bahwa masyaikh merupakan keturunan Nabi Saw melalui sanad. Bedakan antara sanad nasab dengan sanad ruhiyah??!!!

    Diakhir ini saya akan mengutip sebuah pepatah arab:
    Tawadlu’lah kamu layaknya bintang yang nampak dilangit sana walaupun ia dilihat dari atas air ia tetaplah tinggi
    Janganlah kamu menjadi seperti asap yang membumbung tinggi ke angkasa akan tetapinsejatinya ia hina/rendah.

    *Murid Tijaniyah di Zawiyah Tijaniyah Kubra di Mesir.

  45. Assalamualaikum Wr.Wb
    Kasadayana Nu aya di ieu riungan, Khusus ka Pengelola hoyong tepang , sapertos ti Payun di Zawiyah Nuhun Sukses kanggo Annjena mudah-mudahan aya dina berkah Guru, sareng Karomah Wali Allah

  46. Assalamual’aikum Wr.Wb
    Kang Muflih Insya Allah Perkembangan Zawiyah teras di bantu sakantenan urang sharing informasi
    Hatur Nuhun tiasa di pilari dina Blog Ahmad Artbi Jauharil Akbar
    Allahu Yahdi bi walisati abi wa syaihi bi aqwamithariq
    Wassalamualaikum Wr. Wb

  47. Assalamualaikum Wr.Wb
    Kang Moeflih Insya Allah Perkembangan Zawiyah abdi ngiring ngabantos sakantenan sharing informasi tiasa di pilari dina Blog Ahmad Arbi Jauharil Akbar
    Allhuyahdi bi wasilati abi wa syaihi bi aqwamiththariq Wasalamu’alaikum Wr. Wb

  48. Kanggo Kang Alit (akang tapi alitnya hehehe….), hayu urang ngarojong perkembangan zawiyah sareng tarekat Tijani anu ngajarkeun kasejukan iman sareng ningkatkeun kacintaan urang ka Allah SWT sareng ka sayyidina wa maulana Muhammad Rasululullah SAW melalui ajaran-ajaran Syek Ahmad At-Tijani.

    Salamun ‘alaikum,
    MH

  49. abdi linggih di bale endah hoyong terang ajaran tijani ari di bale endah aya anu sesepuh tijani

  50. assalamu’alaikum Wr.Wb

  51. ass.wr.wb.
    Mhon tulisan yg ada kaitannya dg pembaiatan SBY dihilangkan karena sang kyai telah diturunkan dari dewan mursyid tijaniyah…ini cobaan berat bagi kita semua…bahwa tidak ada pengkultusan thd syeikh yg ada adalah menjalankan syari’at sesuai dg pesan syekh tijani sendiri..turut prihatin…yg pasti usulanku harus ada permintaan maaf thd umat islam akan kasus ini…karena sang kyai telah menodai ajaran islam….

  52. assalamualaikum.wr.wb
    saya mau tanya tentang ke dudkan dari ustad Abdul Azis balweel.yang tinggal di condet jakarta timur.dia pernah menceritakan tentang ajaran tijaniy kepada saya.saya mau tau memang sebenarnya dia ber kududukan sebagai apa d torekoh ini??
    karena sepertinya dia cukup mengerti tentang torekoh ini.
    mohon penjelasanya.trimakasih.
    wasalam.wr.wb

  53. Buat malam pujangga, soal berita pembaitan SBY ya biarkan saja, gak perlu dihapus. Klarifikasi dari Anda justru berita bagus. Jama’ah tijaniyah kan jadi tahu. Itu preseden bagus buat Tharekat Tijaniyah.

    Salam

  54. Salam Alaykum

    di Condet, memang ada Muqaddam bernama Al-Ustadz Abdul Aziz, beliau diangkat Muqaddam oleh Sayyidi Sheikh Umar Baidhowi Ba’syaiban (Kemlaten Surabaya)

    Wassalam

  55. Malam ini kami rombongan Dari garut sudah bersiap-siap untuk berangkat Menuju Idul Khotmi 216 Madura sekitar 15 Bus semoga mendapat Ridho Allah dan selalu dalam keadaan berkat
    Buat Pengelola mau ikut, nanti jam 7 pagi kita berangakat dari Zawiyah Garut

  56. Jujur aja aku telah mengenal beliau sekitar 10 th..dan pernah ikut dalam wirid tarikahnya biarpun hanya seperberapanya..mhon se X ada tim tijaniyah yg turun ke pati utk mengadakan bimbingan konseling thd para korban yg jmlahnya banyak seX…dan termsuk saya yg kbtulan tdk jadi korban …kaget frustasi hingga banyak yg lari yg asalnya taat mjd amburadulll…maaffff……..ini seriussssssss penting setahu saya blom ada tim tijaniyah yg turun ini umatttttttttt…..maafkan akuuuuuu…dan sya dah cek and ricekj itu gak gosip tpi kisah nyata…ibarat partai Tijaniyah tlha dijadikan tunggangan utk popularitas seseorang dan anehnya lolos sampe ke jajjaran elitisnya..se X maafkan aku….aku bingung frustasi….malu seseorang yg aku bela dulunya skrg sprti ituuu…bsakah anda memberi solusi kemana saya hrus konsultasi,……

  57. Kanggo Alit sareng rombongan, wilujeng arangkat. Mugia saralamet dijalana. Hanjakal, sim kuring nuju di Jakarta, teu tiasa ngiring. Tapi, Insya Allah, hate mah hiber kaditu.

    Salamna ka sadaya jama’ah Tijaniyah,
    ma’a salamah,
    ilal liqa!!

    Moeflich

  58. Asslamu’alaikum
    Gimana caranya untuk masuk menjadi anggota di blog tijani
    sebab beberapa kali register slalu ditolak terus

  59. Lha, ini Anda sudah masuk?

  60. Ass
    mo konsultasi
    saya pernah ijazah wadifah dan haelalah tapi sekarang saya kerja samapai sore dan ga ada waktu tuk aurod haelalah baik ijtima maupun munfarid
    saya mau tanya giman baiknya apakah saya membatalkan wirid wadifah jadi sementara lajimah saja atau tetep wadzifah tapi ga aurod haelalah
    saya mohon sekali penjelasannya karena saya bingung di satu sisi saya pengikut torekat disisi lain saya harus kerja
    sebeluimnya saya ucapkan Terimakasih sekali atas balasannya
    Wass

  61. Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Kami Zawiyah Tijaniyah Ciputat menghaturkan salam perekat silaturahmi. Kepada seluruh Ikhwan Tijaniyah Garut Khususnya kepada Shahibul maqam dan khalifah serta para muqaddamnya.

    Semoga Allah selalu meluaskan dan memudahkan segalanya bagi kita.

    tinajiyahgarut:
    Zawiyah Ciputat dimana Ciputatnya? Saya sedang kerja di Ciputat juga. Andai ada waktu saya ingin silaturahmi kesitu. Saya di Country Woods, Pondok Ranji.

    Salam,
    Moeflich Hasbullah

  62. assalamu’alaikum wr wb wamaghfirotuhu
    kang punten tiasa teu nyungken alamat sareng nami muqoddam tijaniyah nu aya di daerah bandung,bade kota bade kabupaten.
    nuhun sateacanna
    wassalam

  63. Hanjakal teu gaduh, Teu apal. Hampura bageur!

  64. assalamu’alaikum wr wb wamaghfirotuhu
    kang punten bade tumaros naon persyaratannana lebet janten murid trkt tijani.
    wassalamu’alaikum wr wb wamaghfirotuhu

    Moeflich:
    Sakaterang abdi, janten murid Tijani teu aya persyaratan nanaon. Saena mah, sumping wae ka muqaddam di Bandung nu ditunjukkeun ku alit di handap atanapi langsung ka Zawiyah Samarang Garut, nepangan Syekh Ikyan Badruzzaman.

  65. Assalamu’alaikum wr wb
    buat Kang zamzam
    Sakaterang Abdi Muqoddam nu Di Bandung di Antawisna KH. E Muhammad Baqir Padalarang, Sareng Pangersana Den Iyen ( Punten Bilih Lepat Nami nu Saleresna)
    Wiljeng Tepang deui sareng Kang Muflih
    Mudah-mudahan Sehat
    Wassalam

  66. Kang Fhoto SAA upami tiasa dikonfirmasi heula ka SYIBZ
    Hatur nuhun Punten

    Moefllich:
    Atos, saurna memang masih belum diyakini pisan yen eta fotona Syekh Ahmad Tijani. Saya punya sahabat Syekh Tijani di Aljazair, sudah minta foto Syekh Ahmad Tijani, tapi teu acan ngirim keneh, duka gaduheun duka heunteu.

  67. assalamu’alaikum wr wb wamaghfirotuhu
    kang punten bade tumaros dupi syarat janten murid tarekat tijani naon wae?.
    hatur nuhun
    wassalam

  68. Assalamu’alaikum wrwb
    Kang napa ga ada balasan/jawaban untuk kebingunangan saya, padahal saya amat menunggu sekali jawabannya, karena saya taku ijazah thoriqoh saya batal

    Tijanigarut:
    Pada jama’ah Tijani, tolong dijawab pertnyaan Abdul Karim ini. Forum ini milik kita semua untuk saling membantu. Sebaiknya, Anda langsung dtang ke Zawiyah Samarang Garut menemui Syekh Ikyan Badruzzaman biar lebih afdhal dan lebih puas.

  69. Salam Alaykum

    Di Bandung ada Muqaddam Tijaniyyah. namanya KH Yusuf Salim Faqih Lc. Saat ini menjadi pengasuh Ponpes Baytul Arqam al-Islami Kampung Lembur Awi km.9 Kecamatan Ciparay Bandung.

    Sanad/Taqdim beliau dalam tariqah Tijaniyyah ada banyak diantaranya adalah :

    1. dari KH Shiddiq (Bogor) muqaddam mutlaq dari Sheikh Usman Dhomiri
    2. dari almarhum Habib Muhammad bin Ali al-Thayyib (Bogor)
    3.dari almarhum KH Ismail Badruzzaman (Garut)
    4. dari almarhum KH Badri Masduqi (Kraksaan Jawa Timur)
    dan lain-lainnya.

    Demikian sedikit yang kami ketahui perihal Muqaddam di Bandung.

    Wassalam

  70. assalamualaikum ikhwan attijani.
    saya salah satu ikhwan tijani dari Jakarta (sunter-dempet) mohon do’a dari semua ikhwan attijani. untuk orang tua saya H.Busro semoga allah mengangkat segala penyakitnya. saat ini abah Busro dalam keadaan sakit keras. wa bil khusus buat kang dadang, salam buat keluarga samarang.

  71. Assalamualaikum..
    Saya salah satu jama’ah tarekat tijani di surabaya, sekarang berdomisili di padang, barang kali saudara -saudara sekalian ada informasi tarekat tinjai di kota padang mohon informasinya.

  72. Oh ya lupa Kang, guru saya adalah Kyai Ahmad Suyuthi..

  73. Bisakah mengikuti tarekat tijani secara on-line??

  74. Assalamu’alaikum………alhamdulillah..akhirnya ketemu juga blog Tijani……salam …..saya dari Surabaya………saya mau tanya siapa pemimpin Tijani Indonesia?

    • di Surabaya, bisa konsultasi sama Gus KH Ubaidillah bin Muhammad bin Yusuf r.a, di Ampel-Surabaya. Pemimpin ikhwan Tijaniyyah di seluruh dunia dari dulu sampai sekarang sampai akhir zaman adalah Sayyidi Sheikh Abul Abbas Ahmad bin Muhammad al-Tijani R.A. Jazakallah khairan katsira

  75. Salam untuk syeh mohon do’anya

  76. Assalamualaikum Wr.Wb.
    Punten ka Pengelola Kang MH abdi pun Isal hoyong terang nami Muqoddam anu aya di garut dina waktos ayeuna,abdi nuju diajar hoyong lebet kana tijani,diantos pisan waleranana.
    hatur nuhun.
    Wassalamualaikum Wr.Wb

    • Assalamualaikum Wr.Wb
      Sakaterang abdi
      1. KH. Dadang Ridwan Bz
      2. KH. Dr. Ikyan S Bz
      3. KH. Dr. Eng. Mukhlis
      4. KH. Abuy Jamhur
      5. KH. Mujahid
      6. KH. Saepudin
      7. KH. Ade Hidayat

      Punten Kirang Langkungna
      Cobi Tingal
      http://arbiakbar.blogspot.com/
      Wassalamualaikum Wr.Wb

  77. Assalamualaikum
    Ane Ikhwan Tijani di ciledug-Tangerang, ane Mohon kpd para ikhwan yg memeliki Artikel2 mengenai Tijani silakan kirim ke email ane babaytarungderajat@yahoo.com buat menambah wawasan n mengikat hati spy istiqomah

  78. Assalaamu ‘alaikum
    salam kenal dari saya ikhwan tijani di nunukan (kaltim) untuk seluruh ikhwan tijani. Saya punya gambarnya syekh abil abbas attijani, klo para ikhwan ada juga yang memlikinya boleh dong kita sharing. ini email saya zaki1977@ymail.com

  79. Assalaamu Alaikum,

    Perkenalkan nama saya Andry, saya dari Bandung. Saya murid tarekat Naqsybandhi Haqqani. Sekedar mengabarkan bahwa kami telah beberapa kali merutinkan berziarah ke maqam Syaikh Usman Domiri di Cimahi. Kami merasakan manfaat spiritual yang besar di maqam tersebut.

    Berikutnya kami ingin bersilaturahim dengan saudara-saudara tarekat tijjani khususnya di jawa barat untuk dapat melakukan kegiatan bersama yang tetap sesuai adab ajaran masing-masing.

    Bagi rekan-rekan Tijjaniyah yang hendak berkomunikasi lebih lanjut silahkan bertegur sapa dengan saya di handriatno.waseso@gmail.com .

    Syukron.

    Wassalaam.

  80. zaki1977@ymail.com boleh donk kirim aku gambar syeikh abbul abas ahmad tijani kirim ke email ku yah toni_pr2000@yahoo.com buat ikhwan semua ….jadilah DUKUN (duduk yg tekun) mengamal kan semua amalan yg telah diberikan oleh para pembingbing (muqadam)janganlah goplah

    wasalam
    tony (toriqah tijany)
    bogor

  81. Assalmu ‘Alikum wr.wb.
    Pangersa nepangkeun abdi ikhwan tijaniyah jawiyah padalarang, ari kapangersa rancamaya mah abdi sering sareng punlanceuk kang H. Afif ngahanca Usul Fikih. malih kamari ngiring aurod semalam suntuk.
    Abdi nyuhunkeun pido’ana supados istiqomah. Hatur nuhun
    wassalamu’alikum

  82. Assalamualaikum wr wb
    zaki1977@ymail.com, maaf kalo bisa saya mau minta fotonya sayyid seikh alamat imel saya akar_0133@yahoo.co.id / abdul.karim@axisworld.co.id, mudah-mudahan kebaikan saudara untuk share foto mendapat ganjaran yang setimpal amin….

  83. Assalaamualaikum Wr. Wb.

    Sebelumnya saya mohon maaf, izinkan saya memperkenalkan diri nama saya saiful anam, asal jawa timur, tepatnya jember, (sekarang bermukim di bandung) saya adalah murid dari Almarhum Kyai Abu Sujak Nawari, beliau adalah tokoh Thareqoh Tijjani di jember di samping Alm KH Badri, saya ingin silaturrahim dengan jamaah Tijjani mohon bantuannya, untuk daerah bandung dimana yang terdekat jamaah Tijjani, terima kasih.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.
    saiful Anam
    hp.08122382394

  84. Assalaamu ‘alaikum

    Punten upami aya anu gaduh vcd idul khotmi digarut tiasa di upload, sareng upami aya artikel2/karya ilmiah tentang sholawat patih dan pengkajian2 hakekat dan rahasia didalam sholawat patih, hatur nuhun.

    Ute Bandung
    Wassalamualaikum Wr.Wb

    balas

  85. Assalamu’alaikum wr. wb…

    Saya dari padalarang….
    Saya ingin mengusulkan….
    agar foto ulama-ulama ahli tijani se indonesia di muat di web ini..
    Dimohon dengan sangat….

    Terima kasih ….

    Wassalamu’alaikum wr. wb…

  86. darusshufiattijani.blogspot.com

  87. assalamualaikum wr wb
    saya dengar torekoh tijania melarang pengikutnya ziara ke makam wali selain nazab attijani,benarkah?
    apakah ziara kemakam wali 9(wali songo) juga dilarang.
    terimakasih,wasalam.
    sahudi di surabaya.

  88. Ass ….

    Duh, tos lami yeuh teu nganjang ka blog ieu, sono … Kumaha daramang??? Sok teraskeun sing sumangetnya, mudah-mudahnya ageung pisan mangpaatna ka sakurna umat Islam.

    Salam ka sadayana,
    Moeflich Hasbullah

  89. Assalamu’alaikum wr.wb.

    Saya ikhwan tijani padalarang bandung barat..
    Saya berharap agar di pasangnya foto-foto ulama tijani se-indonesia..di situs ini….
    terima kasih..

    Wassalamu’alaikum wr. wb.

  90. Assalammualaikum,
    Idulkhotmi tahun 2011 akan diadakan didaerah mana ya? tgl dan bulan berapa? tolong kasih tau dong.
    Wassalam.

  91. Having seen an near pal going trough a difficult moment due to a disease caused by using tobacco I made it my mission to save as many others as is possible from the same fate, but shortly I realized that no matter how great the arguments are it is actually almost impossible to make a smoker give up smoking, not because the actual arguments aren’t sufficiently good and not because the smoker is just not willing to quit but merely due to the fact nicotine is a even more addictive drug than heroin and cocaine (scientifically proven).

    I Then realised there’s actually a way to stop smoking with out giving up smoking, therefore leave a smoker his or her pleasure as well as habit yet save him or her from the harmful effects of cigarettes.

    What I am talking about are e cigarettes. Read about most of the negative effects associated with cigarettes and the way a electronic cigarette may help you quite smoking cigarettes or simply allow you to follow your habit and obtain your kick with no harmful side effects associated with cigarettes on my internet site http://electroniccigarette0.com

    P.S. I really hope this will not be erased because of having a hyperlink to my web site as I merely attempt to inform and help.

    Best wishes

    Chrissy M.

  92. Assalaamualaikum Wr. Wb.
    sebelumnya saya minta maaf,saya adalah mahasiswi IAIN Sunan Ampel Surabaya, sekarang lagi proses penulisan skripsi. berhubung saya sangat tertarik dengan kajian tarekat sehingga saya memutuskan dalam kajian skripsi saya adalah tarekat. dan tarekat yang saya ambil adalah tarekat tijaniyah di sepanjang surabaya. kemudian saya kesulitan mengenai data-data yang mengungkap sejarah masuknya tarekat tijaniyah di surabaya termasuk di sepanjang surabaya yang sekarang di bawa oleh K.H. Mas Ibrohim Basyaiban. mudah-mudahan dari blog tijaniyah ini bisa membantu. sebelumnya makasih.

  93. Assalamu’alaikum wr.wbr
    kenalkeun simkuring ikhwan tijaniyah ti pameungpeuk, punten ka daerah pameungpeuk, kegiatan2 khususna torikoh tinajiyah danget2 ayeuna rada meleumpeum, kumargi kitu simkuring mihareup kana kasumpinganana para guru/muqoddam khususna ti zawiyah garut. wassalam. waler.

  94. untuk muqaddam di jawatimur selain kyai ubaidillah bin yusuf bin muhammad sukodono, dimana lagi…??
    dan apakah kyai muhammad mustafid PP Darussalamah jeruk gamping krian Sidoarjo Juga Muqaddam

  95. Assalamualaikum Wr.Wb.

    permisi…
    saya tertarik ingin ikut mondok di zawiyah syeikh ikhyan..
    apa aj persyaratannya…?
    terima kasih..

    Wassalamualaikum Wr.Wb

  96. Assalamu’alaikum
    Maaf sebelumnya, dimana alamat lengkap pesantren al falah serta program apa saja yang ada di pesantren tersebut? apakah anak usia sekolah bisa ikut belajar di pesantren al falah.
    trims
    Fajri

  97. Assalamu’alaikum wr. wb…

    saya tertarik dg tarikat ini, tp saya ingin bertanya2 dulu sebelum masuk…bagaimana ya?

    mohon infonya

  98. assalaamualaikum…..
    apakah tarekat,trmasuk tarekat tijaniyah adalah salah satu jalur menuju hamba yg ma`rifah???
    dan apa hubungannya antara tarekat dengan solawat fatih….
    terima kasih telah membuka wawasan saya dengan menjawab keraguan yang saya pikirkan……..

  99. اللهم صلي على سيدنا محمد الفاتح لما اغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي الى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم.

  100. assalamu’alaikum..
    maaf sebelumnya, Saya dari ciamis mohon bantuanya untuk lebih mengenal thoriqoh tizani,.. mungkin ada sesepuh atau “apa istilahnya” yang berada didaerah ciamis, yang bisa saya kunjungi
    terima kasih sms aja ke 022657170460

  101. Assalamualaikum wr.wb..

    Maaf untuk para ikhwan dan pengurus semua..Saya Rully Alisofwan baru mengenal Tarekat Tijany ini dari guru Zikir sy yang sudah sy anggap sebagai kakek sendiri yang bernama Hamdani Tinggal di Depok..
    Disini saya mau bertanya tentang Hukum membuat Kijing (bangunan) untuk makam putri saya yang baru saja berpulang kerahmatullah tanggal 25 Feb lalu..Kalau menurut Tarekat Tijany sendiri bagaimana, apakah dibolehkan atau memang diharamkan seperti hal nya hadist-hadist yg telah sy baca diberbagai banyak media ??

    Mohon jawabannya dengan sangat..dan tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih untuk para ikhwan dan pengurus atas kesempatannya untuk memberikan penjelasan tentang hukum-hukum ditarekat ini…

    Wassalam..
    Rully Alisofwan
    Bojonggede-Bogor

Tinggalkan Balasan ke muhammad zaki fahmi Batalkan balasan